ini VINTHA dan rumah baru :)

Assalamualaikum wr.wb ..

yaa ini adalah blog pertama gw yang baru. rumaah baruu horeee ahaha :D
karena sebelumnya gw sudah punya rumah dimana biasa gw berkoar-koar dalam hal tulis menulis, dan kenapa akhirnya gw memutuskan untuk pindah ke rumah yang baru ini ?? yaa alasan yang sangat klise, ingin merubah hal yang mungkin sifatnya sangat sederhana, tapi mungkin menjadi perubahan yang besar buat gw. Rumah pertama itu gw bangun dari kelas 3 SMA dan sekarang harus meninggalkannya, karena bangunan dan isinya yang gw rasa bukaaaan apa-apa.
Isinya cuma kekecewaan dan harapan yang kosong dan itu bikin gw nangis meraung-raung ( hwaalaah ) haha :D

Biarlaah ku tinggalkan menjadi kenangan ( lhooo ?? )

Hari ini fleksibel.
Banyak yang belum gw mengerti tentang semua ini, terlalu banyak dan menumpuk .. Dan gw sangat butuh belajar untuk itu. Mulai dari kedewasaan yang munculnya bak tunas daun, belum berkembang .. Dan gw sangat mengharapkan dia tumbuh bahkan jadi pohon nantinya.
Percaya kalo hidup itu ada perubahan gak stationer di situ-situ aja, dan gw adalah orang yang sangat menghargai perubahan sekecil apapun.
Dan gw gak mau bergantung pada siapapun dan gak mau mengikuti siapapun, menjadi diri sendiri itu yang terbaik, bukan berusaha untuk menjadi pura-pura baik :)
Menjadi apa yang sudah diciptakan Allah, dan berusaha memodifikasi hidup untuk lebih baik.
Dan gw itu hidup diantara orang yang hebaat, hebaaat bangeed dan kembali lagi gw harus belajar untuk itu.
belajar apa itu idealisme ??
belajar apa itu bahagia karena Allah ??
belajar untuk dewasa ??
BELAJAR UNTUK HIDUP, jujur gw tidak ingin selalu menjadi hal yang formalitas, ingin berubah menjadi berprinsip ..
Semuanya itu fleksibel, gw ga mau berubah karena seseorang, gw hanya mau berubah karena kesadaran dalam diri sendiri.
Dan caranya gw berusaha berbicara dengan hati tentang apa yang mau gw pelajari.
tidak berfikir konservatif untuk ini semua.Dan satu lagi kesempurnaan bukan lah milik gw.
Salah itu pasti punya gw, dan bukan berarti gw membiarkan kesalahan itu berlarut-larut.

Percaya kalo semua itu punya penyelesaian